INDONESIA DARURAT SAMPAH PLASTIK DI ERA PANDEMI COVID – 19

INDONESIA DARURAT SAMPAH PLASTIK DI ERA PANDEMI COVID – 19

 

foto sampah plastik yang ada di tempat pembuangan sampah



Jakarta – Masalah sampah plastik di Indonesia menjadi salah satu tantangan utama bagi pemerintah yang wajib di tuntaskan. Sampah plastik menjadi salah satu jenis sampah yang sulit terurai di tanah, hal ini disebabkan oleh rantai karbon dari plastik yang panjang dan bahan kimia yang sulit untuk di urai oleh mikroorganisme. Butuh waktu ratusan hingga ribuan tahun agar sampah plastik dapat terurai oleh mikroorganisme di tanah.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Dalam satu tahun Indonesia dapat memproduksi 3,2 juta ton sampah plastik yang sebagian besarnya bermuara di lautan karena tidak terkelola dengan baik. Bila di kalkulasi, setiap penduduk Indonesia bertanggung jawab atas 17,2 kg sampah plastik yang terbuang sembarangan dan mencemari lingkungan.

Dikutip dari situs resmi Bisnis.com, Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK Ujang Solihin Sidik mengatakan bahwa berdasarkan data yang diperoleh, jumlah konsumsi kantong plastik pada tahun 2016 di 32.000 barel modern mencapai 9,85 miliar lembar per tahunnya. Adapun angka konsumsi plastik pada tahun 2018 meningkat 8,83 persen menjadi 10,72 miliar per tahun. Ia juga menegaskan bawa jumlah plastik yang di dihasilkan tidak sebanding dengan jumlah sampah plastik yang di daur ulang yaitu hanya mencapai 10 – 12 persen per tahun.

Di situasi pandemi covid-19 saat ini, jumlah sampah plastik rumah tangga yang dihasilkan pun akan semakin bertambah banyak, hal ini disebabkan pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah, dimana masyarakat melakukan kegiatan belanja Online yang dimana menggunakan plastik sebagai tempatnya.

Dikutip dari situs berita detiknews, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar memprediksi timbunan sampah di Indonesia tahun 2020 mencapai 67,8 juta ton, dan ia juga menegaskan bahwa jumlah sampah kemungkinan masih terus meningkat. Dengan meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan akan berdampak pada lingkungan hidup manusia maupun makhluk hidup.

 

Dampak dari sampah plastik

Seperti yang kita ketahui bahwa sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun bahkan ribuan tahun untuk terurai oleh mikroorganisme tanah dengan sempurna, hal ini sebabkan oleh senyawa kimia yang terkandung dalam plastik, dan plastik juga memiliki sifat sulit terdegradasi.

Kantong plastik terbuat dari penyuling gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas, dan batu bara merupakan Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak dapat diperbarui. Jika semakin banyak jumlah plastik yang dihasilkan, maka akan berdampak pada berkurangnya sumber daya alam tersebut.

Dengan meningkatnya sampah plastik yang dihasilkan oleh masyarakat akan berdampak pada pencemaran lingkungan, baik itu di darat maupun di laut. Adapun dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik.

  1. Dampak bagi kesehatan manusia. Bahan kimia yang terkandung dalam plastik dapat ditemukan dalam darah dan jaringan tubuh manusia. Jika manusia yang terpapar bahan kimia dari plastik, maka akan berdampak besar bagi kesehatan tubuh manusia itu sendiri, seperti kanker, cacat lahir, gangguan imunitas, gangguan sistem saraf, memicu depresi dan masih banyak lagi.
  2. Kesehatan lingkungan akan terancam, hal ini disebabkan oleh sifat senyawa yang terkandung dalam plastik yang tidak mudah di urai oleh mikroorganisme tanah, dan akan berdampak pada tercemarnya air tanah, kesuburan tanah, dan makhluk tanah.
  3. Sampah plastik yang dibuang ke laut, akan berdampak pada rusaknya ekosistem laut, seperti rusaknya terumbu karang yang menjadi habitatnya ikan, dan plastik tersebut akan dimakan oleh makhluk hidup laut yang dapat menyebabkan kematian.
  4. Sampah yang dibuang sembarangan ke sungai akan tersumbat, dan menyebabkan pendangkalan sungai yang pada akhirnya menimbulkan banjir bandang pada musim hujan.
  5. Kandungan kima yang terkandung di dalam plastik seperti Polychlorinated biphenyl (PCB) tidak akan terurai meskipun telah dikonsumsi oleh hewan dan organisme lainnya, zat kimia tersebut akan menjadi racun berantai dalam ekosistem makhluk hidup.
  6. Pembakaran sampah plastik juga akan berdampak pada pencemaran udara. Sebab, asap yang dihasilkan mengandung zat dioksin yang apa bila terhirup dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan, kanker, gangguan pada sistem syaraf, dan pembengkakan hati.
  7. Kualitas air akan semakin memburuk karena dicemari oleh sampah plastik yang di dalamnya terkandung bahan kimia seperti bisphenol A.

Masih banyak lagi dampak yang dihasilkan oleh sampah plastik dan kita tidak menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh meningkatnya jumlah plastik yang dihasilkan. Misalnya seperti pencemaran lingkungan, rusaknya ekosistem laut maupun darat, rusaknya kesuburan tanah. Oleh karena itu mari kita bersama-sama menyadarkan diri untuk tidak menggunakan sampah plastik berlebihan atau bahkan jangan menggunakan plastik sama sekali.

Solusi mengguranggi sampah plastik

Salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik yaitu mengendalikan sikap konsumtif kita. Jika kita sudah tau dampak yang dihasilkan oleh sampah plastik, maka kita sadar untuk tidak menggunakan sampah plastik sebagai tempat untuk menyimpan atau membungkus barang dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang paling utama yaitu diri kita sendiri, jika kita mau dan sadar akan bahaya tersebut, maka tidak akan terjadi apa-apa terhadap kesehatan kita maupun kesehatan lingkungan hidup.

Adapun solusi yang harus kita lakukan dalam mengurangi sampah plastik, diantarnya;

  1.   Membawa tas belanja. Meski pun tas belanja yang terbuat dari kain terkesan ribet saat kita bepergian ke suatu tempat, tanpa kita sadari dengan tas belanja yang kita belanja dapat mengurangi sampah plastik. Oleh sebab itu, biasakan diri kita untuk menggunakan tas belanja saat kita bepergian untuk membeli sesuatu.
  2. Mengurangi penggunaan tisu basah. Ternyata tisu basah merupakan salah satu bahan yang tidak mudah terurai oleh air karena terbuat dari resin plastik. Bagi setiap orang tisu basah menjadi salah satu alat pembersih wajah yang praktis dan mudah di bawah, namun tanpa kita sadari bahwa tisu basah juga menjadi salah satu bahan yang berbahaya bagi lingkungan karena tidak mudah terurai oleh air maupun mikroorganisme tanah. Oleh sebab itu, gunakanlah lap wajah yang terbuat dari kain atau tisu yang mudah terurai. Jika terbiasa menggunakan bahan-bahan tersebut, maka akan berdampak besar sekali untuk mengurangi sampah plastik.
  3. Membawa tempat makan dan botol minum sendiri. Saat kita membeli makanan atau camilan untuk di bawah ke rumah, pasti banyak plastik yang digunakan untuk membungkus makan-makan tersebut. Hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah sampah plastik di rumah. Hal yang paling mudah untuk dilakukan adalah membawa tempat makan dan tempat minum sendiri, terlihat mudah dan praktis, dan peralatan tersebut dapat masukan ke dalam tas belanja atau pun tas ransel yang kita bawa. 
  4. Membatasi pembelian barang secara daring. Seperti yang kita ketahui, bahwa barang-barang dibeli secara daring akan dibungkus dengan plastik secara berlapis-lapis. Jika kita sering melakukan kegiatan tersebut, maka akan berdampak pada meningkatnya jumlah sampah yang kita hasilkan di rumah. Oleh karena itu kurangi kebiasaan konsumtif kita saat berbelanja barang-barang secara daring. Belanjalah barang-barang yang menurut kita sangat penting untuk kita pakai.
  5. Mendaur ulang sampah plastik di rumah. Adapun cara-cara yang dapat kita lakukan dalam mengelola sampah plastik yaitu menyulap sampah plastik tersebut menjadi hiasan-hiasan yang menari dan indah untuk dipandang, seperti membuat pot bunga, membuat bunga plastik, dan masih kerajinan yang dapat dihasilkan dengan sampah plastik.

Itulah beberapa cara sederhana dan mudah untuk kita lakukan dalam mengurangi sampah plastik. Semua itu berasal dari kemauan dan kesadaran kita sebagai manusia, jika bukan kita yang menjaga lingkungan, maka siapa lagi, dan jika bukan hari ini, maka kapan lagi. Mari kita menjaga lingkungan alam kita dengan tidak membuang sampah sembarangan.


Komentar